Blogger news

Rabu, 09 Januari 2013

hubungan jerman indonesia

Reinwardt Neu

Hubungan Jerman dengan Indonesia merupakan hubungan persahabatan Jerman terlama dengan negara di luar Eropa. Sejak tahun 1506 Balthasar Sprenger dari Kamar Dagang Welser di Augsburg merupakan orang Jerman pertama yang mengunjungi negara kepulauan di Samudra Hindia. Kemudian disusul oleh banyak dokter, petualang, ilmuwan, pedagang, misionaris, penulis dan seniman yang kemudian menetap di Indonesia. Salah satu gubernur Batavia yang paling dikenal, Wilhelm Gustav van Imhoff (1705-1750), adalah orang Jerman. Ia yang membangun kota Bogor. Kebun Raya Bogor yang juga sangat dikenal dunia juga dirancang oleh seorang ilmuwan Jerman, Casper Georg Carl Reinwardt (1733-1854)…

Reinwardt Neu
Juga beberapa tokoh terkenal jerman, seperti Johann Wolfgang van Goethe dan Friedrich Schiller, mempunyai hubungan erat dengan Indonesia. Nama negara ini juga dipopulerkan oleh orang Jerman. Adolf Bastian dalam laporannya menyebut „Hindia“ yang disambung dengan kata bahasa Yunani „nesus“ yang berarti pulau.
Sejak tahun 1872 telah dibuka Konsulat Kerajaan Jerman di Hindia Belanda.
Juga hubungan dagang Jerman – Indonesia bisa ditelusuri sejak abad ke-19. Sebagai contoh tujuh tahun setelah Siemens didirikan di Jerman pada tahun 1854, Rumah Siemens sudah aktif di Surabaya. Selain itu Indonesia juga memainkan peranan yang tidak bisa diabaikan dalam sejarah kesusasteraan dan seni Jerman pada abad ke-19. Pelukis Indonesia Raden Saleh (1807-1880) mengabadikan perkembangan seni di Dresden, Jerman secara signifikan. Pengarang Jerman seperti Theodor Fontane (1819-1898) dan Herman Hesse (1877-1962) dalam karya-karyanya melibatkan Indonesia. Serta pelukis dan pemusik Jerman Walter Spies (1895-1942) menetap di Pulau Bali dan di sana membawa pengaruh yang baik bagi perkembangan seni dan musik di sana.
Setelah berakhirnya Perang Dunia II dan setelah Proklamasi Republik Indonesia, pada tahun 1949 banyak mahasiswa Indonesia melanjutkan studi di Jerman. Para lulusan jerman, dengan keahlian yang mereka dapat di Jerman sekembalianya ke Indonesia menyumbangkan keahliannya bagi pembangunan Indonesia yang baru berdiri.
Hubungan Indonesia JermanHubungan diplomatik yang resmi antara Republik Federal Jerman dan Republik Indonesia yang sudah merdeka, dibuka pada tahun 1952. Pada tahun yang sama dibuka Kedutaan Besar Republik Federal Jerman di Jakarta.
Sejak itu kerja sama antar kedua negara terus meningkat. Sekarang tidak kurang dari 250 perusahaan Jerman membuka cabang di Indonesia. Kerja sama di bidang pembangunan ekonomi dan bidang ilmu pengetahuan dan teknik memainkan peranan yang penting. Pada tahun 2007 pemerintah Jerman memusatkan perhatiannya pada tiga tema utama bagi program keerja sama pembangunan dengan Indonesia, yaitu: pengembangan sektor swasta, desentralisasi/pemerintahan yang baik dan perubahan iklim. Dengan bantuan yang keseluruhan mencapai sekitar tiga milyar Euro, Jerman bagi Indonesia merupakan mitra bilateral keempat terbesar dalam bidang kerja sama politik pembangunan.
Di bidang ilmu pengetahuan dan teknik terdapat terutama kerja sama teknis di bidang penelitian kelautan, geologi, lingkungan hidup, penelitian di bidang geo dan gen-teknologi serta di bidang penelitian energi. Sejak kemerdekaan Indonesia, sebanyak 20.000 tenaga ahli dari Indonesia dididik di Jerman. Pada tahun 2005 disepakati kerja sama bilateral yang diperluas untuk menangani pembangunan dan pengoperasian sistem peringatan dini tsunami.
Yang terakhir pada bulan Desember 2009 Presiden Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono melakukan kunjungan kenegaraan ke Jerman. Saat bertemu dengan Kanselir Jerman Angela Merkel disepakati untuk memperkuat kerja sama dalam bidang ekonomi, perdagangan dan investasi serta menghidupkan kembali „Forum Ekonomi Jerman – Indonesia“. Tema pembicaraan lainnya adalah memperkuat dialog antar agama dan kerja sama di bidang kebudayaan. Kanselir Jerman juga menyampaikan rencananya untuk melakukan kunjungan balasan pada tahun 2011, untuk lebih memperdalam kerja sama kedua negara. http://indojerman60.uny.ac.id/index.php/2012/01/05/sejarah-hubungan-indonesia-jerman/

0 komentar:

Posting Komentar